Seberapa besar impian yang Anda miliki? Apakah Anda ingin menjadi
pengusaha sukses? Atau ingin menjadi menjadi seorang anak yang berbakti
kepada orang tua? Tidak peduli impian itu kecil atau besar, seringkali
impian hanya tinggallah impian. Mengapa mewujudkan impian itu sangat
susah untuk diwujudkan? Karena kita kurang jelas dalam memaknai impian
tersebut dan kita tidak tahu harus mulai dari mana.
Stephen R. Covey mengatakan, begin with the end in mind. Mulailah dengan membayangkan secara spesifik seperti apa hasil yang Anda inginkan. Bila Anda ingin menjadi pengusaha sukses, mulailah dengan membayangkan Anda ingin berbisnis apa, sebesar apa kantor/pabrik yang Anda inginkan, berapa banyak karyawan yang Anda pekerjakan dan berapa banyak omzet yang ingin Anda peroleh. Apabila Anda ingin menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, mulailah dengan membayangkan seperti apa lekuk-lekuk senyum bahagia yang terlukis di wajah kedua orang tua Anda.
Setelah Anda berhasil membayangkannya, jangan berhenti di sana. Persamaan antara orang sukses dan orang malas adalah kedua-duanya memiliki mimpi yang indah. Hanya saja orang sukses bangun dari mimpinya dan mulai mewujudkan impiannya. Sedangkan orang malas bangun karena digigit nyamuk, lalu tidur lagi.
Ketika Anda sudah berhasil membayangkan impian Anda secara spesifik, mulailah mewujudkan impian tersebut. Berhentilah mengeluh tidak punya modal atau kurang pengalaman. Anda bisa mulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti membuat kartu nama yang mencantumkan jabatan Anda sebagai direktur dan membagi-bagikan kartu nama tersebut sambil berkata “saya mau mendirikan pabrik televisi.”
Dengan cara seperti itu, Anda sedang memberitahukan kepada dunia apa impian Anda. Dengan demikian dunia akan mengetahui impian Anda dan membantu Anda untuk mewujudkannya. Kelihatannya gila? Memang seperti itulah batas antara impian dan kenyataan. Namun terus perkatakan impian Anda hingga orang lain bosan mendengarnya dan berkata “Kamu ingin punya pabrik televisi? Nih, ada lowongan menjadi direktur di pabrik televisi.” Atau orang yang lain akan berkata “Ayo kita kerjasama untuk mendirikan pabrik televisi.”
Mulai sekarang, milikilah impian yang jelas dan mulailah mewujudkan impian tersebut dengan hal-hal kecil yang bisa Anda lakukan.
Diadaptasi dari buku The Science of Luck
Stephen R. Covey mengatakan, begin with the end in mind. Mulailah dengan membayangkan secara spesifik seperti apa hasil yang Anda inginkan. Bila Anda ingin menjadi pengusaha sukses, mulailah dengan membayangkan Anda ingin berbisnis apa, sebesar apa kantor/pabrik yang Anda inginkan, berapa banyak karyawan yang Anda pekerjakan dan berapa banyak omzet yang ingin Anda peroleh. Apabila Anda ingin menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, mulailah dengan membayangkan seperti apa lekuk-lekuk senyum bahagia yang terlukis di wajah kedua orang tua Anda.
Setelah Anda berhasil membayangkannya, jangan berhenti di sana. Persamaan antara orang sukses dan orang malas adalah kedua-duanya memiliki mimpi yang indah. Hanya saja orang sukses bangun dari mimpinya dan mulai mewujudkan impiannya. Sedangkan orang malas bangun karena digigit nyamuk, lalu tidur lagi.
Ketika Anda sudah berhasil membayangkan impian Anda secara spesifik, mulailah mewujudkan impian tersebut. Berhentilah mengeluh tidak punya modal atau kurang pengalaman. Anda bisa mulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti membuat kartu nama yang mencantumkan jabatan Anda sebagai direktur dan membagi-bagikan kartu nama tersebut sambil berkata “saya mau mendirikan pabrik televisi.”
Dengan cara seperti itu, Anda sedang memberitahukan kepada dunia apa impian Anda. Dengan demikian dunia akan mengetahui impian Anda dan membantu Anda untuk mewujudkannya. Kelihatannya gila? Memang seperti itulah batas antara impian dan kenyataan. Namun terus perkatakan impian Anda hingga orang lain bosan mendengarnya dan berkata “Kamu ingin punya pabrik televisi? Nih, ada lowongan menjadi direktur di pabrik televisi.” Atau orang yang lain akan berkata “Ayo kita kerjasama untuk mendirikan pabrik televisi.”
Mulai sekarang, milikilah impian yang jelas dan mulailah mewujudkan impian tersebut dengan hal-hal kecil yang bisa Anda lakukan.
Diadaptasi dari buku The Science of Luck